Frosh Project ID

Partner

Ringkasan Program

Frosh adalah program pendampingan 986 mahasiswa baru di dua perguruan tinggi negeri di Bandung Raya yakni Institut Teknologi Bandung (ITB) serta Universitas Pendidikan Indonesia (UPI). 

Tujuan Program

Tujuan dari Frosh adalah membantu mahasiswa baru untuk belajar mengenai keterampilan sosio-emosional menggunakan media pembelajaran kreatif berbasis teknologi.  Dua Skill Abad 21 yang dikedepankan oleh Frosh adalah berpikir kritis dan empati.

Latar Belakang Program

Sedikit latar belakang dibalik diadakannya Frosh. Semua dimulai dengan cerita yang dialami oleh dua teman kami bernama Elfreda dan Catherina. Pada awalnya, Elfreda tidak terlalu mendalami kemampuan berpikir kritis. Akibatnya, beberapa informasi yang tidak benar dia terima begitu saja. Dia juga sering melakukan stereotyping, terutama pada orang yang berbeda identitas.

Lain halnya dengan Catherina. Saat ada di tingkat pertama, Dia merasa identitas yang berbeda itu istimewa. Tetapi banyak temannya kurang empati yang mempermasalahkan perbedaan. Mereka merasa beda identitas jadi menyulitkan. Sulit bersosialisasi, harus banyak kompromi, dan jadi tuntutan untuk saling berkompetisi. 

Ternyata kisah Elfreda dan Catherina ini relevan dengan banyak anak muda. Berangkat dari cerita tersebut, PeaceGen melakukan survei pada tahun 2019 terhadap 1.415 mahasiswa di Kota Bandung. Kami menemukan sebanyak 39% mahasiswa merasa tekanan kehidupan kampus paling berat di tingkat pertama. 

Dari survei tersebut kami memandang penting adanya program Frosh yang mampu mendampingi mahasiswa baru tersebut untuk dapat menghadapi tekanan kehidupan mereka.

Program Detail

Frosh Project ID 2.0 hadir di ITB dan UPI pada tahun 2022. Peserta yang terlibat sebagai mentee adalah mahasiswa tingkat pertama, sedangkan yang terlibat sebagai mentor adalah mahasiswa tingkat dua dan tiga. 

Tujuan dari Frosh 2.0 adalah memberikan pendampingan kepada mahasiswa tingkat pertama dengan memberikan pemahaman mengenai keterampilan sosio-emosional agar dapat melakukan interaksi positif dengan lingkungannya. Keterampilan sosio-emosional tersebut dianggap dapat berpengaruh positif dalam proses membangun ketahanan mahasiswa terhadap ekstremisme kekerasan.

Dalam pelaksanaannya, PeaceGen dan kampus makin intens mendesain proses dan metode pembelajaran bersama. Frosh dipersiapkan sebagai pilot project dalam upaya pengembangan karakter yang selaras dengan prioritas Kemendikbud. Mentoring Frosh 2.0 menggunakan modul berbasis web aplikasi, dikemas dalam narasi gamifikasi dengan maksud menyampaikan empat pesan yakni:

  1. Memahami Keragaman Identitas
  2. Manajemen Emosi

  3. Manajemen Informasi

  4. Creative Problem Solving

Pelaksanaan Program

Kami telah menjangkau 1.000 penerima manfaat di kampus ITB dan UPI hingga akhir tahun 2022. Pada mentoring Frosh 2.0, kami berhasil melatih 84 orang mahasiswa sebagai mentor dari berbagai fakultas yang dipersiapkan untuk mendampingi 986 orang mahasiswa baru dari kedua universitas di atas. Angka ini meningkat dari Frosh 1.0 yang mendampingi 431 orang.

Mentoring Frosh 2.0 dilaksanakan secara berkelompok. Masing-masing mentor memandu 1 kelompok yang terdiri dari 10-15 mentee. Mentoring Frosh 2.0 diselenggarakan dalam tiga batch, masing-masing 27 kelompok, 19 kelompok, dan 28 kelompok. 

Tim Program

Anggota tim kami yang terlibat langsung dalam program Frosh ini adalah

  1. Lindawati Sumpena (Learning Coordinator) 

  2. Azhar Muhammad Akbar (Learning Officer) 

  3. Jeremia Bonifasius Manurung (Learning Officer) 

  4. Anisa Eka (Learning Assistant)

  5. Elfreda Haura Fawwaz (Learning Assistant) 

  6. Rike Adelia Hermawan (Learning Assistant)

Timeline Program

Mentoring Frosh dilaksanakan dari bulan Maret hingga September 2022. Adapun timeline yang ditempuh oleh program ini terbagi ke dalam tiga batch:

  • Batch 1 diadakan dari bulan Maret - Juni 2022 secara daring penuh.

  • Batch 2 dilaksanakan pada bulan Mei - Juli 2022 secara daring penuh.

  • Batch 3 pada Oktober - September 2022 secara luring campur dengan daring.

Untuk batch pertama dan kedua dilaksanakan dengan pendekatan synchronous dan asynchronous. Sedangkan batch ketiga dilaksanakan dengan menggunakan media gamifikasi luring serta daring melalui online facilitated game learning

Kegiatan Terbaru Program

Setelah mendengar cerita awal dari Elfreda dan Catherina, keduanya kemudian terlibat menjadi mentor Frosh. 

Setelah mengikuti Frosh, Elfreda memahami bagaimana sistem mentoring yang asyik, membuat dia belajar mendengar dan bijak menerima informasi. Dia pun berhati-hati untuk menerima informasi dari orang lain. Sedangkan Catherina bergabung menjadi mentee dan punya ruang aman untuk berbagi perspektifnya. Dia makin yakin memandang perbedaan menjadi kekuatan.

Terdapat beberapa tantangan secara umum yang dihadapi oleh tim Frosh yaitu:

  • Banyak mahasiswa yang keberatan berpartisipasi dalam kampanye yang mengharuskan mereka mengupload konten di feed akun sosial medianya. 

  • Promosi kegiatan Frosh secara online yaitu dengan memposting di akun-akun populer yang diikuti mahasiswa, himpunan, dan UKM kurang efektif, cara lain yang dapat dilakukan adalah melalui akun resmi kampus sebagaimana pernah dicoba di UPI.

  • Ada banyak mahasiswa yang memilih untuk mengikuti kegiatan Frosh namun tidak berminat mengikuti mentoring secara penuh. Untuk itu, Frosh beberapa kali mengadakan mini training dengan harapan bisa menjangkau mahasiswa dengan karakter seperti disebutkan sebelumnya.

  • UPI dan ITB memiliki jadwal akademik yang berbeda. Perlu dicoba kemungkinan memisahkan masa rekrutmen dan mentoring untuk ITB dan UPI.

Kendati begitu terdapat beberapa hal menarik yang terjadi selama mentoring Frosh 2.0:

  • Kolaborasi antara mentor UPI dan ITB.

Ketika membawakan materi adalah manajemen informasi terjadi kolaborasi agar mentee yang hadir mentoring lebih banyak sehingga pembawaan materi melalui permainan jadi lebih seru.

  • Mentor ITB yang mementori mentee UPI

Di batch 3, terdapat 5 mentor ITB yang mementori mahasiswa UPI sebanyak 41 orang. Hal ini perlu dilakukan karena mentee ITB yang terjaring tidak mencukupi untuk dipasangkan bersama dengan mentor ITB.

  • Kelompok yang menonton film bersama

Salah satu kelompok di UPI ada yang melaksanakan nonton bareng film di bioskop sebelum melaksanakan mentoring.

Proyek Frosh ini telah rampung sesuai jadwal yakni akhir tahun 2022

Project Results

Secara umum kami mendapatkan beberapa umpan balik yang positif mengenai Frosh dari para mentee seperti:

“Sejak aku ikut mentoring Frosh 2.0 bersama teman temanku dan kakak mentorku yang super friendly, aku jadi tidak mudah menggeneralisasi sifat kelompok tertentu dan mulai berani bersosialisasi dengan orang lain.” - Josephine Puspitasari, ITB Batch 1

“Kegiatan mentoring Frosh dibawa dengan asyik melalui permainan interaktif bersama kakak mentor maupun board game. Materi-materi yang diajarkan dalam mentoring juga sangat berguna dan dapat benar-benar diterapkan di kehidupan sehari-hari.” -Izar Syarafudin, ITB Batch 1

Selain testimoni mentee di atas, kami juga mengukur tingkat kebermanfaatan yang telah diterima peserta Frosh melalui survei umpan balik sebagai berikut:

  1. Data Webapp

Berdasarkan data dari web app, kepuasan keseluruhan terhadap Frosh adalah 4,65/5,0. Sementara tingkat kebermanfaatan Frosh adalah 4,725/5,0 dan kepuasan terhadap mentor adalah 4,7/5,0. Mentee UPI menunjukkan rata-rata kepuasan yang sedikit lebih tinggi dibandingkan mentee ITB di semua Aspeknya.


  1. Survei Kepuasan

Berdasarkan survei kepuasan, didapatkan hasil bahwa mahasiswa dari kedua kampus merasa puas terhadap semua program pendampingan yang telah dilaksanakan dengan memberi nilai 9,1 dari 10. Selain itu, mereka juga merasa puas dengan semua mentor yang telah mendampingi selama kegiatan program dilaksanakan dengan memberikan nilai 9,3 dari 10. 


FAQ Frosh

  1. Apa yang baru dari Frosh 2.0?

Selain online facilitated game learning, ada juga video pembelajaran dari master-master yang oke banget. Ada Irfan Amalee, Bondan Prakoso, Santi Indra Astuti, Adi Panuntun, Ifa Hanifah Misbach, Ayu Regina Yolandasari, Patria Hertana, dan Rahmat Saputra.

  1. Kapan dan berapa lama proyek ini berjalan?

Untuk fase mentoringnya sendiri dilaksanakan selama empat bulan dari Februari-Mei 2022.

  1. Frosh ini diadakan secara offline atau online?

Proyek ini dilaksanakan campur dengan pendekatan asynchronous dan synchronous.

Kesimpulan

Frosh ini berupaya untuk menyorot pentingnya pendampingan mahasiswa baru di aspek berpikir kritis dan empati. Apabila Anda tertarik untuk menggunakan atau mengadaptasi metode pembelajaran di Frosh, PeaceGen bisa membantu Anda. Hubungi kami melalui [email protected] untuk mendapatkan informasi lebih lanjut!

Tanggal Mulai

1 Apr 2021

Tanggal Akhir

31 Jan 2023

Milestones
  • Kick off meeting
  • Pengembangan Media
  • Rekrutment AoP (Mentor)
  • Pelatihan untuk Mentor
  • Rekrutment Mentee
  • Mentoring
  • Co-design Program Kampus
  • Pelaporan
Bagikan